Rintikan
yang menggelitik
jatuh
pelan-pelan, berirama
menyenandungkan
memori lama
Aku yang duduk
di jendela itu
pada masa itu
terdiam dalam kerinduan
Berkata tanpa bicara
Berteriak tanpa suara
Bernyanyi tanpa nada
tak ada yang tahu
hanya hujan
Hujan
seolah kamu, sayang
sama-sama
bisa mengerti
sama-sama
bisa selalu tahu
sama-sama
bisa mendengar
aku,
dalam bisuku
Beginilah
caramu mencintaiku
menerjunkan
rindumu agar bisa bertemu dengan rinduku
Lalu saling
meraung deras
beradu dalam
suatu perbincangan
Di masa itu
masih di jendela itu
senja mencuatkan siluet
pada diriku yang masih pilu
atas kepergianmu
No comments:
Post a Comment